Jumat, 20 Juni 2014

Merawat bayi kucing

Merawat anak kucing adalah hal yg tabu. Namun tentu tak terlalu merepotkan bila ada sang induk. Tapi, bagaimana jika si induk hilang, menjadi kanibal atau mati karena faktor tertentu? Tentu bukan pekerjaan mudah, terutama bila anak kucing masih butuh susu nona cap gantung �� (hehehe) dari sang induk. Tak sekedar faktor makanan saja yang perlu diperhatikan, tetapi banyak hal wajib diwaspadai terutama faktor kesehatan seperti kebersihannya maupun lingkungannya ��.

Sebenarnya, cara merawat anak kucing tanpa induk itu susah ��. Bila dilakukan dengan ikhlas, maka semuanya terasa menyenangkan ��. Bagi penyayang hewan, memelihara anak kucing lebih mengasikkan, apalagi si manis tampak lucu dan imut ��. Jangan tanya mengenai pupnya yahh hehee jorok.��

Berikut beberapa cara sederhana merawat bayi kucing tanpa induk! Cekidot

1. Anak kucing lebih banyak tidur ��, sehingga area sekitar mata diselimuti banyak kotoran mata ��. Ketika ia bangun, bersihkan area tersebut agar si manis bisa melihat dengan baik ketika membuka mata. Cara membersihkan area mata sangat gampang, celupkan kapas ke dalam larutan air hangat, lalu usapkan ke area sekitar mata hingga kotoran yang menempel hilang. Atau klo gak mau rempong beli aja tissue basah untuk baby. Banyak tuh di toko.

2. Karena tidak ada sang induk, anak kucing harus tetap diberikan susu ��. Jangan asal memberi susu, terutama yang diformulasi khusus untuk manusia. Anak kucing tak boleh mengkonsumsi susu sapi ataupun kambing sebab mengandung laktosa yang bisa merusak sistem pencernaan. Sisihkan uang membeli susu yang diformulasi khusus untuk anak kucing. Namun harganya memang agak mahalan ��. Klo gak sanggup cukup membelikannya susu bayi non laktosa, seperti SGM Soya atau SGM LLM, kalau masih dianggap mahal, tenang ada susu murah dan tetap aman untuk si pussy yaitu LAKTOGEN KLASIK.

3. Setelah membeli susu formula, saatnya diberikan ke kucing. Siapkan wadah berupa gelas berukuran kecil, masukkan susu dan larutkan dengan air hangat. Teteskan susu ke atas kepalan tangan, bila terasa panas, campurkan dengan air dingin agar berada dalam kondisi hangat. Siapkan dot khusus atau sedotan, ambil susu lalu berikan ke arah samping mulut si manis. Lakukan secara perlahan-lahan hingga kucing terasa kenyang. Sedotannya seperti sedotan obat untuk bayi.

4. Bila anak kucing masih mengeong dengan suara lantang, mungkin saja ia masih lapar atau minta diberi susu. Namun, jika si manis masih terus mengeong bukan karena lapar, coba pindahkan ke daerah lain, buat ia merasa nyaman hingga tertidur atau letakkan si manis ke atas boneka atau karpet berbulu, atau keloni aja heheeeehe �� (anak ellu kali), namun itu akan berikan efek nyaman.

5. Cara merawat anak kucing tanpa induk akan semakin mudah seiring bertambahnya usia. Dalam kasus ini, si manis boleh diberikan makanan padat. Bila tak ingin repot, beli saja makanan komersial seperti Whiskas atau frieskis. Merek ini menyediakan beragam jenis makanan yang menyesuaikan usia kucing. Dan sangat gampang di dapet. ��

6. Sediakan boks atau wadah khusus untuk membuang kotoran si manis. Gunakan pasir khusus yang bisa diperoleh dari toko hewan terdekat. Agak mahal sih tapi pilih mana duit keluar untuk kotoran yang teratur atau cuapek kiri kanan bersihin kotorannya. ��

7. Ajarkan anak kucing sejak dini, Berikan kasih sayang sebagaimana sayangnya orang tua kamu terhadap kamu agar terlatih, jinak dan tidak merepotkan nantinya. �� luangkan juga waktu bermain bersama si pussy agar dia tidak gampang stres jika melihat manusia. Memang, bukan hal yang mudah apalagi keberadaan sang induk tentu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan si manis. Namun Tuhan adil kok. Percayalah ������

sekian penjelasan mengenai si pussy semoga menjadi ilmu yang bermanfaat.

Salam
Indra